Parodi “Perjamuan Terakhir” Olimpiade Paris Sebagai Produk Kontradiktif Postmodern terhadap Nilai Kristiani

Yustinus Yustinus, Hikman Sirait, Romika Romika

Abstract


Abstract

This study aims to discuss the parody of "The Last Supper" presented during the opening of the 2024 Paris Olympics as a contradictory product of postmodern values against Christian values. This research employs a qualitative method through literature review. The method not only focuses on collecting data but also aims to deeply analyze the identified sources so that each piece of data can provide arguments that either support or refute the main analysis. The study explores the value conflicts arising between the original meaning of The Last Supper in Matthew 26:17-29 and its reinterpretation in modern culture. The findings reveal that the narrative of The Last Supper in the Gospel carries several significant messages or meanings, which give rise to spiritual values as part of God's covenant with His people. The first meaning is that Jesus' Last Supper serves as a reminder of God's promise to reunite with His people at the Lamb's Supper in Heaven. The second meaning is the value of liberation. The third meaning highlights the understanding that the disciples are part of the same body of Christ. The fourth meaning is the fellowship value (1 Corinthians 10:16b). The fifth meaning pertains to sanctification, where the wine shared by Jesus symbolizes His blood shed for all humanity. The sixth meaning emphasizes gratitude, as The Last Supper embodies a practice of thanksgiving. The seventh meaning views The Last Supper as a sacred liturgy. The eighth meaning focuses on evangelism. The ninth meaning reflects the extraordinary value of Jesus' total surrender. Finally, the tenth meaning represents The Last Supper as a symbol of the New Covenant. In conclusion, understanding the profound and sacred values of The Last Supper opens the eyes of Christians to the immense love and grace of God for humanity. These values should inspire Christians to remain steadfast and grow stronger in their faith in Christ.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk membahas parodi “Perjamuan Terakhir” yang ditampilkan dalam pembukaan Olimpiade Paris 2024 sebagai produk kontradiktif nilai-nilai postmodern terhadap nilai-nilai Kristiani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi literatur. Metode ini tidak hanya berfokus pada pengumpulan data, tetapi juga bertujuan untuk menganalisis secara mendalam sumber-sumber yang diidentifikasi, sehingga setiap data yang diperoleh dapat memberikan argumen yang mendukung atau menampik analisis utama.  Penelitian ini mengeksplorasi konflik nilai yang muncul antara makna asli Perjamuan Terakhir dalam Matius 26:17-29 dengan interpretasi budaya modern. Hasil penelitian yaitu narasi Perjamuan Terakhir di Injil mengandung beberapa makna atau pesan penting yang melahirkan nilai-nilai spiritual sebagai bagian dari janji Allah bagi umat-Nya. Makna pertama, Perjamuan Terakhir Yesus sebagai pengingat akan janji Allah untuk berkumpul bersama Tuhan kembali dalam Perjamuan Anak Domba Allah di Surga, Makna kedua adalah makna pembebasan, makna ketiga memberi pemahaman bahwa para murid adalah bagian dari satu tubuh Kristus yang sama. Makna keempat, Perjamuan Tuhan memiliki makna persekutuan (1 Kor 10:16b). Makna kelima, yakni nilai pengudusan. Anggur yang Yesus bagikan adalah simbol darah-Nya yang tercurah bagi semua umat manusia. Makna keenam, Perjamuan Terakhir sebagai praktik pengucapan syukur. Makna ketujuh, Perjamuan Terakhir sebagai liturgi sakral. Makna kedelapan, adalah makna penginjilan. Makna kesembilan adalah nilai penyerahan total Yesus yang luar biasa. Makna kesepuluh, Perjamuan Terakhir sebagai simbol Perjanjian Baru. Kesimpulan Pemahaman akan makna Perjamuan Terakhir yang mengandung nilai-nilai suci dan mulia membuka mata umat Kristen akan besarnya kasih dan anugerah Tuhan bagi manusia. Nilai-nilai yang selayaknya membuat umat Kristen bertahan bahkan semakin kuat dengan imannya kepada Kristus.


Keywords


Perjamuan Terakhir, Postmodern, Nilai Agama, Parodi, The Last Supper, Religious Values, Parody

Full Text:

PDF

References


Abdul Mukti Ro’uf. “Posmodernisme: Dampak Dan Penerapannya Pada Studi Islam.” Analisis: Jurnal Studi Keislaman 19, no. 1 (2019): 155–76.

Alister E McGrath. Christian Spirituality. 1st ed. UK: Blackweell Publishing, 2003.

Arthur F. Holmes. Segala Kebenaran Adalah Kebenaran Allah. 5th ed. Surabaya: Momentum, 2009.

Bailee Hill. “Olympic Organizers Face Ire of Christians over Opening Ceremony: ‘Clearly Intentional.’” Fox News. Fox News, 2024.

Binsar Jonathan Pakpahan. “EKARISTI DAN REKONSILIASI Sebuah Upaya Mencari Eklesiologi Gereja-Gereja Pasca Konflik.” Gema Teologi 37, no. 1 (2013).

Brian Bushard. “Olympics Drag Queen ‘Last Supper’ Sparks Outrage From Musk, Rob Schneider, GOP Pundits.” Forbes, 2024.

Carrie Euler. Huldrych Zwingli and Heinrich Bullinger In: A Companion to the Eucharist in the Reformation. Brill, 2014. https://doi.org/https://doi.org/10.1163/9789004260177_005.

Chauncey, G. Gay New York: Gender, Urban Culture, and the Making of the Gay Male World 1890-1940. New York: Basic Books, 1994.

Darmawan, I Putu Ayub. “Pendidikan Kristen Di Era Postmodern.” STT Simpson 1, no. 2 (2014): 37–46.

David A. Gerstner. Routledge International Encyclopedia of Queer Culture. 2nd ed. New York: Routledge, 2012.

Doani, Priscilla, Sari Pangayouw, and Triyogo Setyatmoko. “Analisis Posmodernisme Jean-Francois Lyotard Dalam Khotbah Masa Kini.” Jurnal Teologi Amreta 6, no. 1 (2022): 1–12.

Dockery, David S. The Challenge of Postmodernism an Evangelical Engagement. Grand Rapids: Baker Book House, 1995.

Emanuel Martasudjita. Sakramen-Sakramen Gereja: Tinjauan Teologis, Liturgis Dan Pastoral. Yogjakarta: Kanisius, 2003.

Eugene van Eck. “Review: The Parables of Jesus the Galilean: Stories of a Social Prophet.” Acta Theologica 37, no. 1 (2017): 135–45. https://doi.org/10.18820/23099089/actat.v37i1.9.

F.D. Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Edited by Rika Uli Napitupulu. Jakarta: Gunung Mulia, 2006.

Franz Fischnaller. “The Last Supper Interactive Project. The Illusion of Reality: Perspective and Perception.” In Springer, Cham, edited by Giuseppe Amoruso, 3:703–14. Milan: Springer International Publishing AG, 2017. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/978-3-319-57937-5_73.

George R. Knight. Filsafat & Pendidikan: Sebuah Pendahuluan Dari Perspektif Kristen. Jakarta: Universitas Pelita Harapan Press, 2009.

Harefa, Febriaman Lalaziduhu. “Spiritualitas Kristen Di Era Postmodern.” Manna Rafflesia 6, no. 1 (2019): 1–23. https://doi.org/10.38091/man_raf.v6i1.107.

Hasna Wijayati, Indriyana R. Postmodernisme: Sebuah Pemikiran Filsuf Abad 20. Yogjakarta: Sociality, 2021.

Ilham, Iromi. “Paradigma Post-Modernisme; Solusi Untuk Kehidupan Sosial?” Junnal Sosiologi USK 12, no. 1 (2018): 1–23.

Kusmierz, Katrin. “Celebrating the Last Supper Online: A (Swiss) Reformed Perspective.” Dansk Teologisk Tidsskrift 85, no. 1 (2022): 82–101. https://doi.org/10.7146/DTT.V85I1.132858.

M. Amin Abdullah. Falsafah Kalam Di Era Postmodernisme. Yogjakarta: Ircisod, 2021.

Made Nopem Supriadi. “Tinjauan Teologis Terhadap Postmodernisme Dan Implikasinya Bagi Iman Kristen.” Manna Rafflesia 2, no. April (2020): 112–34.

Mariana, Selvia, Universitas Pelita Harapan, and Universitas Pelita Harapan. “Alkitab Sebagai Sumber Pengetahuan.” Kairos 2, no. 01 (2022): 1–23.

Nainggolan, Batholomeus Diaz. “Interpretasi : Dunia Mepertanyakan Apakah Alkitab Benar Diilhamkan Allah?” Jurnal Koinonia 9, no. 1 (2015): 13–21.

Pangumbahas, Recky, and Oey Natanael Winanto. “Membaca Kembali Pandangan Moralitas Postmodernism Untuk Konteks Pendidikan Kristen (Re-Reading the Worldview of Postmodernism Morality for the Context of Christian Education).” QUAERENS: Journal of Theology and Christianity Studies 3, no. 1 (2021): 73–84. https://doi.org/10.46362/quaerens.v3i1.33.

Pasang, Agustina. “Kajian Teologis Terhadap Pengaruh Postmodernisme Dalam Gereja.” Jurnal Teologi Gracia Deo 4, no. 1 (2022): 130–39. https://doi.org/10.46929/graciadeo.v4i1.107.

Ramly Belly Lumintang. Bahaya Postmodernisme Dan Peranan Kredo Reformed. 1st ed. Batu: Departemen Literatur PPII, 2010.

René Nouailhat. “The End of Christian France?” Pensee March, no. 405 (2021): 131–34.

Richard Tewksbury. “Men Performing as Women: Explorations in the World of Female Impersonators.” Sociological Spectrum 13, no. 4 (1993): 465–86. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/02732173.1993.9982045.

Romika, Varyanti, Yolanda Nany Palar. “STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI IBADAH SEKOLAH MINGGU.” Jurnal Darma Agung Volume: 32, no. April (2020): 1210.

Romika, Romika, and Ruth Sianturi. “Learning Strategies Of Sunday School Teachers In Installing The Character Of Discipline.” International Journal Of Humanities Education and Social Sciences 3, no. 6 (June 30, 2024): 2808–1765. https://doi.org/10.55227/IJHESS.V3I6.1046.

Setiawan, Johan, and Ajat Sudrajat. “Pemikiran Postmodernisme Dan Pandangannya Terhadap Ilmu Pengetahuan.” Jurnal Filsafat 28, no. 1 (2018): 25. https://doi.org/10.22146/jf.33296.

Shandery, Timotius, Yanto Paulus, and A. L. Jantje Haans. “Pola Pengembalaan Dalam Menangkal Paham Relativisme Berdasarkan 1 Timotius 4:13.” Teologi Dan Pelayanan Kontekstual 12, no. 2 (2021): 81–93.

Sirait, Hikman. Hermeneutika Dasar Aplikasi Ke Dalam Teks Pilihan. 1st ed. Yogjakarta: Deepublish, 2023.

Sonny Eli Zaluchu. “Metode Penelitian Di Dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan.” Jurnal Teologi Berita Hidup 3, no. 2 (2021): 249–66. https://doi.org/10.38189/jtbh.v3i2.93.

Sumiyati, Sumiyati, and Eriyani Mendrofa. “Implikasi Pedagogis Pada Sakramen Perjamuan Kudus Dalam Liturgi Gereja.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 5, no. 1 (2021): 116. https://doi.org/10.46445/ejti.v5i1.314.

Tampenawas, Alfons. “Problematika Moralitas Seksual Postmodern Menurut Perspektif 1 Korintus 6:12-20.” PASCA : Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 16, no. 2 (2020): 103–20. https://doi.org/10.46494/psc.v16i2.96.

Togatorop, J, and M P Ariani Tandi Padang. “Pentingnya Peran Guru Kristen Dalam Menanamkan Kebenaran Allah Di Tengah Kehidupan Masyarakat Postmodern.” Kumpulan Artikel Ilmiah … 2, no. 01 (2022): 74–90.

Tung, Khoe Yao. Filsafat Pendidikan Kristen Meletakkan Fondasi Dan Filosofi Pendidikan Kristen Di Tengah Tantangan Filsafat Dunia. Yogyakarta: Andi, n.d.

Widodo, Agus, and Esa Tedja Mahananie. “Pemahaman Teologis Yang Benar Tentang Perjamuan Kudus.” Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 3, no. 1 (2022): 22–32. https://doi.org/10.60146/.v3i1.26.

Yan Zhuang. “An Olympics Scene Draws Scorn. Did It Really Parody ‘The Last Supper’?” The New York Times, 2024.

Yuel Sumarno, Hasiati Sinaga, Indri Yulianti. “Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Membina Anak Di Era Postmodern.” Edukasi : Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 2021.

Zaluchu, Julianus. “Gereja Menghadapi Arus Postmodern Dalam Konteks Indonesia Masa Kini.” Jurnal Geneva 17, no. 1 (2019): 26–41.




DOI: https://doi.org/10.54403/rjtpi.v4i3.109

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia

Indexed by:

             

Published by: Pusat Studi Pentakosta Indonesia

Institution Website: http://pspindonesia.org/
Address: 
Perum Puri Bengawan Indah Jl. Karandan Rt.007 Rw.005, Joyontakan, Serengan, Surakarta

e-jurnal Website: http://ojs.pspindonesia.org/index.php/JPI/index

e-ISSN: 2797-7676 p-ISSN: 2797-717X