Analisis Terhadap Sebutan Nama Tuhan Keadilan Kita di Yeremia 33:16 dan Aplikasinya dalam Kehidupan
Abstract
Understanding of the designation for God among Christians, of course, some know and also have understood it and even become a familiar name. The designation for the name of God or the title given to that name, always has a different background according to what the people experienced at that time. For example "The Lord is my shepherd", the title of this title is motivated by David's reflection in his work as a shepherd over the sheep, David realized how the real relationship between him and his God himself so David said "The Lord is my shepherd ..." (Psalm 23:1). The title "God provided" (Gen 22:14) a name that Abraham remembered when he was tested and God provided a ram to be sacrificed in place of Isaac. The use of the name has a different background which will lead a person to give his own title to his experience of God. However, in the Old Testament there is also a name/title of God that is used without having a story to understand why that name is used. As in Jeremiah 33:16 "Lord our justice!" Based on these problems, the researchers will examine the meaning of the use of the name Tihan our justice. The researcher will use a term study method based on a language dictionary and parsing analysis. In research using this method, the researcher concludes that the name of the God of our justice is related to the Israelites and Judah in a time of suffering in exile. So that they will be called, God who speaks the truth (because He does not break His promise) God is the one who provides justice for humans, especially through His Son, Jesus Christ
Pemahaman tentang sebutan bagi Tuhan dalam kalangan umat Kristiani tentunya sebagian mengetahui dan juga telah memahaminya bahkan menjadi sebuah nama yang tidak asing lagi. Sebutan untuk nama Tuhan atau gelar yang diberikan kepada nama itu, selalu memiliki latar belakang yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang dialami umat pada saat itu. Sebagai contoh “Tuhan adalah gembalaku,” sebutan akan gelar ini dilatar belakangi oleh perenungan Daud dalam pekerjaannya sebagai gembala atas domba-domba, Daud menyadari bagaimana hubungan yang sebenarnya antara ia dengan Allahnya sendiri sehingga Daud berkata “Tuhan adalah gembalaku….” (Mzm 23:1). Sebutan “Tuhan menyediakan” (Kej 22:14) sebuah nama yang dikenang oleh Abraham ketika mengalami ujian dan Allah menyediakan domba jantan untuk dikurbankan sebagai pengganti Ishak. Penggunaan nama tersebut memiliki latar belakang yang berbeda yang akan membawa seseorang memberikan gelar sendiri akan pengalamannya tentang Allah. Namun, dalam Perjanjian Lama juga ada nama/gelar Tuhan yang dipakai dengan tidak memiliki cerita yang menjadi pemahaman mengapa nama tersebut dipakai. Seperti dalam Yeremia 33:16 “Tuhan keadilan kita!.” Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti akan meneliti makna dari penggunaan nama Tuhan keadilan kita. Peneliti menggunakan metode studi istilah berdasarkan kamus bahasa dan analisa parsing. Dalam penelitian menggunakan metode tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa nama Tuhan keadilan kita berkaitan dengan bangsa Israel dan Yehuda dalam masa penderitaan dalam pembuangan. Sehingga mereka akan dipanggil pulang; Tuhan yang mengucapkan kebenaran (karena Dia tidak mengingkari janji-Nya) Tuhanlah yang menyediakan keadilan bagi manusia terutama melalui Anak-Nya, yaitu Yesus Kristus.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifianto, Yonatan Alex, Alfons Renaldo Tampenawas, and Deice Miske Poluan. “Sikap Dan Tanggung Jawab Orang Percaya Dalam Menyikapi Teologi Imanensi.” Manna Rafflesia 8, no. 1 (2021): 241–264.
Brueggemann, Walter. Old Testament Theolog: The Theology of The Book of Jeremiah. Cambrigde: University Press, 2007.
Condro, Kuncoro. “Nubuatan Tentang Mesias Dari Kitab Para Nabi.” Sanctum Domine: Jurnal Teologi 5, no. 1 (2017): 23–34.
F.Everett, Harrison. The Wycliffe Bible Commentary. Malang: Gandum Mas, 2001.
Habel, N. The Form and Significance of the Call Narratives. Zeitschrift Fur Die Alttestamentliche Wissenschaft. Vol. 77. ZAW 77, 1965.
Harris, et als. Theological Wordbook of the OT, n.d.
Harris, Laird. Theological Wordbook of The Old Testament, Vol. 2. Chicago: Moody Press, 1981.
Kaiser, Walter C. Jr. Teologi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 2020.
Lilo, Deflit Dujerslaim. “Menamai Sang Nama: Polemik Nama YHWH-Allah.” SOPHIA: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 (2020): 15–28.
Margaliot, M. Jeremiah X 1-16: A Re-Examination. Vetus Testamentum. Vol. 30. VT 30, 1980.
Mavinca, Joseph Nzita. The Semah Sedaqah of Jeremiah 33:15 and Its Significance for the Congolese Leadership. NATAL: PIETERMARITZBURG, 2009.
MAVINGA, JOSEPH N. “Jeremiah’s Royal Oracle: A Contextual Reading of 23:1-8 and 33:14-26 in the African Leadership Situation.” Old Testament Essays 24, no. 1 (2011): 118–141.
Munthe, Eben. “Implikasi Penggunaan ‘El’ Da ‘YHWH’ Dalam Kekristenan Masa Kini.” KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 5, no. 1 (2019): 54–73.
VanGemeren, Williem A. Interpreting the Prophetic Word. Surabaya: Momentum, 2016
DOI: https://doi.org/10.54403/rjtpi.v2i2.39
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia
Indexed by:
Published by: Pusat Studi Pentakosta Indonesia
Institution Website: http://pspindonesia.org/
Address: Perum Puri Bengawan Indah Jl. Karandan Rt.007 Rw.005, Joyontakan, Serengan, Surakarta
e-jurnal Website: http://ojs.pspindonesia.org/index.php/JPI/index
e-ISSN: 2797-7676 p-ISSN: 2797-717X