Mengimplementasikan Dwi Kewarganegaraan Kristen dalam Era Pos-Sekulerisme
Abstract
This article examines the relationship of the Church to politics in post-secularism popularized by Jurgen Habermas. The research method used in this research is literature study. This research finds that, Post-secularism offered by Habermas provides space for the Church to translate the wealth contained in religion into a public message. In the view of post-secularism the Church has an important role to fill in the empty spaces that cannot be achieved by rationality. Habermas's thoughts on post-secularism also serve as a bridge to harmonize faith and rationality, as well as to explain dual citizenship as an unrelated Christian political view.
Artikel ini menelaah hubungan Gereja dengan politik dalam pos-sekulerisme yang dipopulerkan oleh Jurgen Habermas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa, Pos-sekulerisme yang ditawarkan oleh Habermas memberi ruang Gereja untuk menerjemahkan kekayaan yang terkandung dalam agama menjadi pesan publik. Dalam pandangan pos-sekulerisme Gereja mempunyai peran penting untuk mengisi ruang kosong yang tidak dapat dijangkau oleh rasionalitas. Pemikiran Habermas mengenai pos-sekulerisme juga menjadi jembatan untuk menyelaraskan iman dan rasional, sekaligus menerangkan kewarganegaraan ganda sebagai pandangan politik Kristen yang selama ini tidka dimengerti.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alexander, Ulfig. Lexicon Der Philosophischen Begriffe. Wiesbaden: Fourier Verlag, n.d.
Alister, McGrath E. Sejarah Pemikiran Reformasi. Jakarta: BPK Gunung mulia, n.d.
Dobbelaere, Karel. The Secularization of Society? Some Methodological Suggestions,” in Secularization and Fundamentalism Reconsidered: Religion and the Political Order, Ed. New York: Paragon House, 2008.
Gorski, Philip S. Post-Secular in Question”,Post-Secular in Question: Religion in Contemporary Society. New York: New Yor University Press, n.d.
Habermas, Jurgen. Basis Prapolitik Sebuah Negara Hukum Yang Demokratis. Yoyakarta: Lamalera, n.d.
Hardiman, E Budi. Demokrasi Dan Sentimentalistas : Dari Bangsa Setan-Setan, Radikalime Agama, Sampai Post-Sekeluerisme. Yogyakarta: Kanisius, n.d.
Kleden, Ignas. “Masyarakat Post-Secular: Tuntutan Aktualitas Relasi Akal Dan Iman.” Vol. 3. Yogyakarta, 2010.
Lane, Tony. Runtut Pijar Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: Gunung Mulia, 2005.
Mandung, Otto Gusti. Toleransi Dan Diskursus Post-Sekulerisme. Flores: Ledalero, n.d.
Menoh, Gusti A. Agama Dalam Ruang Publik: Hubungan Agama Dan Negara Dalam Masyarakat Post-Sekuler Menurut Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius, 2015.
Sunarko, A. Dialog Teologis Dengan Jurgen Habermas. Yogyakarta: Lamalera, 2010.
Tierney, See Brian. The Idea of Natural Rights: Studies in Natural Rights, Natural Law, and Church Law. Cambridge: Cambridge Univesity Press, 1997.
Wogaman, Philip. Christian Ethics: A Historical Introduction. Westminster: John Knox Press, 1997.
Zaluchu, Sonny Eli. “Mengkritisi Teologi Sekularisasi.” Kurios 4, no. 1 (2018): 26–38.
DOI: https://doi.org/10.54403/rjtpi.v1i1.11
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia
Indexed by:
Published by: Pusat Studi Pentakosta Indonesia
Institution Website: http://pspindonesia.org/
Address: Perum Puri Bengawan Indah Jl. Karandan Rt.007 Rw.005, Joyontakan, Serengan, Surakarta
e-jurnal Website: http://ojs.pspindonesia.org/index.php/JPI/index
e-ISSN: 2797-7676 p-ISSN: 2797-717X